BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Denim
Menurut situs darahkubiru.com, denim adalah suatu
bahan yang digunakan dalam pembuatan celana jeans. Menurut Nizar Hakim, denim
adalah bahan pembuatan celana jeans. Sedangkan menurut Respati Hafidz, denim adalah
jenis bahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa denim merupakan jenis bahan yang
digunakan dalam pembuatan celana jeans.
2.2.
Sejarah dan Perkembangan Denim
Denim
pertama kali diciptakan tahun 1560 di suatu kota di Italia, yaitu Genoa.
Istilah denim sendiri berasal dari sebuah kota di Prancis yaitu serge de nimes, yang di kemudian hari
disingkat menjadi de nimes atau denim. Denim terbuat dari kain katun kuat yang biasa disebut kain katun twill dalam pembuatan celana jeans. Bahan denim pada awalnya digunakan untuk
membuat celana untuk Angkatan Laut Italia karena dapat digunakan dalam keadaan
basah atau kering. Celana ini pada awalnya dinamai Genoese (yang kemudian
dilafalkan menjadi jeans) yang berarti pelaut berpakaian biru. Pakaian biru
yang dimaksud tersebut adalah celana jeans. Pada abad 18 awal, celana jeans
mulai diproduksi untuk masyarakat Genoa dan menjadi terkenal. Tren pemakaian
celana jeans ini kemudian menyebar luas ke
Prancis. Hingga akhirnya, pada tahun 1853 celana jeans
memasuki Amerika. Levi Strauss adalah orang pertama yang memperkenalkan celana
jeans kepada pekerja tambang di Amerika Serikat. Pada tahun 1873 Levi Strauss mendirikan
perusahaan pemroduksi celana jeans komersial pertama di dunia, yaitu Levi’s,
setelah ia bekerjasama dengan seorang pengusaha bernama Jacob Davis dan
berhasil mendapatkan hak patennya. Levi Strauss bersama temannya, yaitu Jacob
Davis kemudian membuat sebuah inovasi baru, yaitu paku tambahan yang dikenal
dengan sebutan rivets agar pekerja tambang tidak perlu khawatir saku celananya
sobek ketika bekerja. Celana ini kemudian menjadi favorit masyarakat karena
kuat dan awet. Desain produk pertama keluaran Levi’s ini dinamai Levi’s 501. Sejak
saat itu, celana jeans mulai terkenal. Celana jeans semakin melambung namanya pada
tahun 1930 setelah film-film koboi Amerika menggunakan celana jeans sebagai
pakaian pemeran-pemerannya. Ketenaran celana jeans semakin memuncak ketika
aktor lawas Amerika Serikat, James Dean, memakainya. Hingga akhirnya, sejak
1960 produk-produk lain mulai bermunculan. Produk-produk yang muncul setelah
Levi’s yaitu Calvin Klein, Lee dan Wrangler.Pada tahun 1970, celana jeans sudah
hadir dengan berbagai kreasi tambahan, sepeti tambahan manik-manik ataupun
dicat. Meskipun celana jeans sempat kurang populer pada 1990-an, celana jeans
dapat kembali terkenal dengan berbagai inovasi baru. Salah satunya adalah
munculnya raw denim. Menurut situs darahkubiru.com, raw denim adalah bahan denim yang belum
mendapatkan post-treatment, dalam hal
ini yaitu denim yang baru selesai dibuat langsung dijual. Perbedaan raw denim dengan denim biasa dapat dilihat
dari warnanya, yaitu warnanya yang lebih gelap dibandingkan dengan denim biasa.
Raw juga akan menimbulkan hasil-hasil pemakaian yang disebut creases. Sebelum membahas creases,
bagian-bagian pada raw denim sangat penting untuk diketahui.
2.3.
Jenis- Jenis Celana Jeans
1.
Washed Denim
Gambar
2.3.1
Sumber: blueinc.co.uk
Washed denim adalah celana jeans yang
sudah dicuci ketika proses produksi. Celana inilah yang biasanya dijual di
toko-toko. Washed denim memiliki
ciri-ciri yaitu warnanya yang lebih terang dibandingkan dengan raw denim, dan juga tekstur dari
bahannya halus. Celana seperti ini juga tidak mudah memudar, sehingga dapat
dicuci berkali-kali tanpa menimbulkan efek lain.
2.
Prewashed Denim
Gambar
2.3.2
Sumber: psychOomantis.wordpress.com
Washed denim
dengan prewashed denim ini sekilas
terlihat tidak jauh berbeda. Perbedaan kedua jenis denim ini terletak pada bagian-bagian tertentu dari prewashed denim yang warnanya lebih
terang dari bagian yang lain.
3.
Selvedge Denim
Gambar
2.3.3
Sumber: rokotovfainberg.com
Selvedge
adalah jahitan putih yang gunanya melindungi ujung kain agar tidak
terlepas-lepas. Dahulu, selvedge denim
hanya dapat dijahit menggunakan suatu mesin shuttle
loom yang sudah tua sehingga harganya cukup mahal pada saat itu. Saat ini,
sudah banyak mesin yang juga dapat menjahit selvedge
denim sehingga harganya lebih murah dibandingkan dengan harga pada jaman
dahulu. Warna jahitan dari selvedge
ini juga beragam, mulai dari merah, biru, hijau, dll. Jika selvedge pada raw denim
dijahit dengan jahitan berwarna merah maka disebut red selvedge line. Begitu pula jika menggunakan jahitan berwarna
hijau, maka dikategorikan green line
selvedge. Selvedge denim memiliki
harga yang lebih mahal dibandingkan dengan raw
denim biasa karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu lebih lama.
Oleh karena itu, selvedge denim memiliki
nama lain yaitu premium denim karena kualitasnya tersebut. Setelah mengetahui
bagian dan jenis-jenis celana jeans, kita juga perlu mengetahui spesifikasi
jeans agar tidak salah dalam memilih dan membeli.
4.
Raw Denim
Gambar
2.3.4
Sumber: rawrdenim.com
Raw denim adalah produk celana jeans
yang setelah selesai dijahit langsung dijual tanpa melalui proses pencucian terlebih
dahulu. Menurut situs heddels.com, terdapat 2 macam raw denim yaitu sanforized dan unsanforized. Pada jenis celana jeans sanforized, celana yang akan dijual sudah melalui proses
sanforisasi yang membuat celana jeans ukurannya tetap sama seperti pertama
dibeli. Pada jenis celana jeans unsanforized,
celana yang akan dijual tidak melalui proses sanforisasi, sehingga ukuran dari
celana tersebut dapat mengecil jika direndam di dalam air hangat. Proses
penyesuaian ukuran celana jeans unsanforized
dengan direndam ini disebut proses insoak.
Raw denim memiliki ciri-ciri khusus,
yaitu warnanya yang lebih gelap dibandingkan dengan denim biasa, warnanya yang bisa memudar/ fading seiring dengan waktu, dan tekstur bahan yang terasa kaku/
kasar. Berbagai produk raw denim saat ini sudah banyak tersedia di Indonesia.
Karena raw denim memiliki ciri-ciri khusus tersebut, harganya lebih mahal
dibandigkan denim biasa. Tetapi hasil yang didapatkan akan membuat penggunanya
merasa puas dan sepadan dengan harga yang dikeluarkan. Raw denim saat ini
diproduksi mulai dari berat 10-32 oz. Tentunya dari setiap berat tersebut harga
yang ditawarkan berbeda di setiap beratnya.
2.4.
Bagian- Bagian Pada Raw Denim
1. Rivets
Gambar 2.4.1
Sumber: long-john.nl
Rivets adalah komponen kecil seperti paku yang bersifat
menyatukan celana jeans agar tidak terlepas saat dipakai. Bagian ini juga
berfungsi mengurangi kemungkinan terjadinya robekan di bagian-bagian tertentu.
Bagian rivets ini dapat ditemukan di
saku belakang dan saku depan. Bagian ini pada awalnya ditemukan oleh Levi
Strauss dan temannya, Jacob Davis, agar para pekerja pada saat itu yang memakai
celana jeans tidak khawatir saku celananya sobek karena telah ditambahkan paku
tambahan yang disebut rivets.
2.
Chainstitch/ Jahitan Rantai
Gambar 2.4.2
Sumber:
nudiejeans.com
Bagian
ini berupa tali yang dapat ditemukan di bagian leg opening, yaitu bagian bawah dari celana jeans. Terdapat dua
tipe jahitan ini, yaitu jahitan biasa dan jahitan rantai. Perbedaannya adalah
pada jahitan rantai lebih kuat dibandingkan jahitan biasa
3. Arcuate
Gambar
2.4.3
Sumber: darahkubiru.com
Arcuate menurut bahasa artinya
lengkungan. Meskipun sekilas hanyalah sebuah lengkungan, arcuate ini fungsinya cukup penting, yaitu pemberi motif pembeda
pada setiap celana jeans. Arcuate ini
juga memiliki hak paten dari tiap perusahaannya, sehingga jika ada produk lain
yang meniru, maka produk tersebut dapat dituntut secara hukum. Contoh diatas
adalah motif arcuate dari produk Lee.
4.
Leather Patch
Gambar
2.4.4
Leather patch adalah bagian pada raw denim yang terbuat dari kulit dan
letaknya ada di bagian belakang setiap celana jeans. Seperti arcuate, leather
patch berfungsi sebagai pembeda antara satu produk dengan produk lainnya karena
setiap produk memiliki desain leather patch yang berbeda. Dilihat dari gambar
2.3.4, dapat diketahui bahwa celana tersebut merupakan produk dari Iron Heart,
begitu juga dengan produk-produk lain.
2.5.
Spesifikasi Denim
1.
Twill
Gambar
2.5.1
Sumber: tuckshoprail.com
Twill
adalah alur jahitan yang terdapat dalam celana jeans. Jika denim dijahit dari
kanan atas ke kiri bawah, maka disebut Right Hand Twill (RHT). Jika denim
dijahit dari kiri atas ke kanan bawah, maka disebut Left Hand Twill (LHT). Jika
denim dijahit dengan pola zigzag maka disebut Broken Twill. Pada jenis jahitan
Broken Twill, kemungkinan terjadinya leg twist (bagian celana jeans sedikit
terputar ke arah dalam) akan berkurang sehingga menambah efek nyaman dalam
memakai celana jeans.
2.
Oz
Oz
adalah ukuran ketebalan dalam kain denim. Semakin berat dan tebal kainnya, maka
harganya semakin mahal. Saat ini, celana jeans terberat yang pernah dibuat yaitu
celana jeans buatan produk Naked&Famous yang beratnya 32 oz atau sekitar
3,2 kg. Karena celana jeans tersebut sangatlah berat dan kaku, maka celana
tersebut dapat berdiri tanpa bantuan apapun. Harganya pun mahal karena hanya
dibuat sebanyak 100 pasang dengan warna biru dan 50 pasang dengan warna hitam.
Selain mahal, memakai jeans dengan berat 3,2 kg tentunya juga tidak nyaman
karena bahannya yang kaku. Tetapi, creases yang muncul setelah dipakai akan
lebih cepat terbentuk daripada celana jeans dengan kategori mediumweight, yaitu
sekitar 12-16 oz
2.6.
Hasil- hasil Pemakaian Raw Denim
1.
Whiskers
Whiskers adalah pola garis-garis yang terbentuk di bagian paha
dan berwarna putih kebiruan. Pola
ini berbentuk garis-garis seperti kumis kucing, sehingga disebut whiskers. Hasil ini dapat terjadi jika
sering digunakan untuk duduk sembari beraktivitas,seperti contoh: bersepeda,
mengendarai motor.
2.
Knee Fade
Knee fade
adalah hasil pemakaian raw denim yang berupa memudarnya warna di bagian sekitar
lutut dan polanya berbentuk lingkaran berwarna putih kebiruan. Jika digunakan
untuk kegiatan yang lebih berat, seperti mendaki gunung dapat membuat bagian
pada lutut ini sobek. Bagian yang sobek ini dapat dijahit ataupun dibiarkan
untuk menampilkan kesan vintage yaitu
kesan mengenai suatu benda yang terlihat sudah usang.
3. Stack Fade
Stack fade adalah hasil pemakaian raw
denim yang terdapat pada bagian bawah dari celana jeans. Stack fade tidak selalu ditemui pada setiap pemakai raw denim, karena hasil pemakaian ini hanya dapat muncul jika
celana jeans tidak digulung. Hasil pemakaian ini membentuk pola seperti tangga
sehingga disebut stack. Seperti hasil
pemakaian lainnya, pola ini berwarna putih kebiruan.
4. Honeycomb
Seperti
namanya, honeycomb adalah hasil pemakaian
raw denim yang berbentuk seperti sarang lebah (lingkaran-lingkaran kecil) dan
terdapat di bagian belakang lutut. Pola ini
berwarna putih kebiruan. Untuk mendapat hasil maksimal dalam membentuk honeycomb,
disarankan untuk melakukan aktivitas yang banyak menggunakan kaki, seperti bersepeda, mendaki gunung.
5.
Pocket Fade
Pocket fade adalah hasil pemakaian raw denim yang berbentuk kotak
menyerupai dompet yang diletakkan di
saku belakang celana jeans. Seperti stack
fade, pocket fade tidak selalu
ditemui di setiap pengguna raw denim karena
untuk mendapatkan hasil ini, diharuskan untuk meletakkan dompet di saku
belakang celana setiap waktu, bahkan saat dijemur. Proses ini adalah proses
yang cukup rumit dalam mendapatkan hasilnya, karena rasanya yang tidak nyaman
ketika memakai celana jeans setiap waktu.
6. Roping Effect
Roping effect adalah
hasil pemakaian raw denim yang terletak di bagian lipatan bawah celana jeans.
Roping effect dapat dengan mudah ditemukan pada prewashed/washed denim tetapi
pada raw denim, roping effect dapat muncul setelah digunakan dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini terjadi karena raw denim masih berwarna sangat biru
sedangkan pada prewashed/washed denim warna biru aslinya sudah memudar.
2.7.
Cara Merawat Raw Denim yang Baik dan Benar
Perawatan raw denim sangatlah penting. Hal ini
dikarenakan merawat raw denim akan membuat raw denim lebih awet dan dapat
dipakai bertahun-tahun. Meskipun sekilas terlihat sama, merawat raw denim
dengan denim biasa cukup berbeda. Jika kita ingin memunculkan hasil istimewa
seperti fading dan creases, maka kita harus sabar. Hasil
seperti ini tidak akan muncul dalam waktu yang cepat. Butuh berhari-hari,
bahkan berbulan-bulan untuk menciptakan hasil yang terlihat bagus. Jika kita
ingin memunculkan hasil istimewa, kita harus menggunakan celana jeans yang kita
punya sehari-hari (effective wear).
Kita dapat memakainya untuk bersepeda, jalan-jalan, ataupun mendaki gunung.
Karena
tekstur bahannya yang kasar dan kaku, kita tidak perlu takut dalam memakai raw
denim. Biasanya para pengguna akan merasa tidak nyaman ketika memakainya untuk
bersepeda untuk pertama kalinya. Tetapi, jika sudah terbiasa memakainya, maka
tidak akan menjadi masalah bagi penggunanya, misalnya ketika dipakai untuk
bersepeda atau mendaki gunung. Raw denim juga tidak perlu dicuci setiap kali
selesai dipakai, karena hal ini akan merusak hasil fading yang akan muncul. Tidak perlu khawatir jika raw denim belum dicuci
berbulan-bulan, kecuali jika celana yang dipakai sudah menimbulkan rasa
gatal-gatal pada kulit. Jika rasa gatal sudah muncul, maka jeans yang kita pakai
sebaiknya dicuci karena jeans yang menimbulkan gatal mengandung jamur yang
bahaya untuk kulit.
Tidak
ada periode pencucian raw denim yang benar karena raw denim akan dicuci jika
memang dirasa sudah tidak nyaman dipakai. Ada dua cara dalam membersihkan raw
denim, yaitu Soak dan Wash. Soak adalah proses membersihkan raw denim dengan cara merendam jeans
di dalam air hangat selama beberapa jam. Kelebihan proses ini yaitu soak tidak akan memakan waktu cukup
lama, sekitar 2-4 jam saja. Tetapi, kotoran yang menempel tidak akan seluruhnya
terlepas, karena jeans hanya direndam, tidak disikat. Wash adalah cara lain dalam membersihkan raw denim. Melakukan wash sama seperti mencuci baju ataupun
celana lainnya, karena tujuan utama dalam soak
adalah menghilangkan seluruh kotoran yang menempel di jeans. Tetapi, proses
wash ini memakan waktu yang lebih
lama dan akan membuat tekstur permukaan raw denim menjadi lebih halus. Ketika
permukaannya menjadi halus, maka creases
yang diinginkan akan muncul dalam waktu yang lebih lama.
Terdapat
juga satu cara unik dalam merawat raw denim, yaitu seawash. Seawash adalah
proses pencucian jeans dengan menggunakan pasir pantai dan air laut. Sebenarnya, seawash tidak benar-benar membersihkan
jeans, malah membuat jeans menjadi lebih kotor karena pasir yang menempel.
Tetapi, raw denim akan lebih cepat memudar karena gesekan ketika melumuri pasir
ke jeans akan membuat sebagian indigo luntur (indigo loss). Jika ingin melakukan seawash, sebaiknya hasil creases
seperti honeycombs dan whiskers sudah kuat munculnya. Selain
itu, disarankan wash tambahan karena
pasir-pasir yang menempel ketika seawash
akan membuat pengguna merasa tidak nyaman. Ketika sudah di soak/wash, tidak disarankan untuk disetrika karena akan
menghilangkan creases yang sudah
muncul ketika dipakai.
2.8.
Pandangan Remaja terhadap Raw Denim
Pada saat ini, raw denim menjadi salah satu bahan yang penting dalam
industri pembuatan celana jeans karena remaja masa kini, khususnya laki-laki
sudah mulai mengenal dan mengetahui raw denim. Pada survei yang telah dibuat,
sebanyak 53,6% remaja di SMP Labbschool Jakarta mengetahui raw denim. Sedangkan
sebanyak 30,9% remaja telah menggunakan raw denim. Angka tersebut dapat
dibilang cukup tinggi mengingat konsumen raw denim pada masa kini kebanyakan
berasal dari kaum laki-laki. Hal ini dikarenakan tekstur raw denim yang berbeda
dibandingkan dengan denim biasa. Tekstur raw denim yang kasar dan kaku dianggap
tidak nyaman oleh kaum perempuan sehingga kebanyakan penggunanya adalah kaum
laki-laki. Dari hasil survei tersebut, dapat diketahui bahwa raw denim pada
saat ini tidak hanya sebuah bahan, melainkan sebuah pandangan gaya hidup masa
kini.